saya sendiri pernah tau (dikit) dan blajar (dikit juga :P) tentang kode etik menjadi seorang wartawan, meski saya bukan wartawan,,, atau orang yang kioni sedang menekuni bidang ini secara mendalam tapi setidaknya tahu kalo menjadi seorang wartawan itu memilki kode-kode etik yang harus ditaati,seperti:
1. Wartawan Indonesia menghormati hak masyarakat untuk memper oleh informasi yang benar.
2. Wartawan Indonsia menepuh tata cara yang etis untuk memperoleh dan menyiarkan informasi serta memberikan indentitas kepada sumber informasi.
3. Wartawan Indonesia menghormati asas praduga tak bersalah, tidak mencampurkan fakta dan opini, berimbang dan selalu meneliti kebenaran informasi, serta tidak melakukan plagiat.
4. Wartawan Indonesia tidak menyebarkan informasi yang bersifat dusta, fitna, sadis dan cabul, serta tidak menyebutkan identitas korban kejahatan susila.
5.Wartawan indonesia tidak menerima suap, dan menyalah gunakan profesi.
6. Wartawan Indonesia memiliki hak tolak, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang dan off the record sesuai kesepakatan.
7. Wartawan indonesia segera mencabut dan meralat kekeliruan dalam penerbitan serta melayani hak jawab.
Dan yang terpenting... !!!! ada 9 elemen jurnalisme yang perlu di pegang teguh juga oleh para wartawan :
1. Kewajiban pertama jurnalisme adalah pada kebenaran
2. Loyalitas pertama jurnalisme adalah pada warga
3. Intisari jurnalisme adalah displin dalam Verifikasi
4. Pada praktisnya harus menjaga independensi terhadap sumberberita
5. Jurnalisme harus berlaku sebagai pemantau kekuasaan
6. Jurnalisme harus menydiakan forum publik untuk melakukan kritik ataupun dukungan warga
7. Jurnalisme harus berupayamemberitakan hal hal yang penting secara menarik dan relevan
8. Jurnalisme harus menjaga agar beritanya komprehensif dan proporsional
9. Pada praktisnya harus diperbolehkan mengikuti hati nurani mereka.
ngeliat rentetan kode etik dan elemen2 di atas,, saya jadi kesel sendiri wartawan-wartawan pelaku teror (ya,, apapun lah namanya intinya telah berbuat sesuatu hal yang tidak nyaman,,, :P) itu, mereka lupa apa sama hal hal diatas...???? huuuh kok.. kayaknya ga ngargain profesi sendiri...
kesel.. saya siy jadi kasian ma wartawan lain yang bener2 ngajalanin profesinya dengan baik kayak pak Sahala, salah satu wartawan senior di salah satu surat kabar terkemuka indonesia dan juga dosen saya :P, huff bangga bget dah bisa kenal ma wartawan kayak beliau!
lagian katanya mo ngilangin penilaian buruk terhadap pers... huuuh... gimana bisa, kalo masih ada wartawan yang menyalah gunakan profesi...!!
em,,,lagian kan,, as orang islam ada tuh di al-Quran :" jangan campur baurkan kebenaran dan kebatilan. dan (jaganlah) kamu sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu ngengetahui(nya)" (Q.S. Al baqarah,42) sama "hai orang-orang yang beriman! jika datang kepada mu seserang yang fasik membawa berita, carilah keterangann tentang kebenaranya, supaya jagan kam rugikan orang karena tak tahu, sehingga menyebabkan kamu penuh penyesalan atas perbuatanmu (al-hujurat,6)...
ya,,, ntah lah mungkin merekan punya alasan tersendiri untuk melakuakn perbuatan yang tak menyenangkan itu, alasan ekonomi, atau apapun,,, TAPI,, yang pasti saya siy kesel, sebel plus benci, dengan kelakuan yang kayak gitu..